MATODUWOLO TO KPKNL GORONTALO

Kamis, 08 Oktober 2015

INOVASI KPKNL GORONTALO DI LOMBA KANTOR PUG

Gorontalo - Rabu 30 September 2015, Tim Penilai Lomba Kantor Pengimplementasian Pengarusutamaan Gender (PUG)  yang terdiri dari Yulfita Raharjo (Pakar Gender), Yurni Satria (Pakar Gender) dan Suroso (Kabag Perencanaan Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan) mendatangi KPKNL Gorontalo yang mewakili DJKN untuk melakukan evaluasi dan penilaian. KPKNL Gorontalo merupakan kantor vertikal terakhir yang dinilai setelah 4 kantor vertikal sebelumnya yang telah dikunjungi yaitu Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Propinsi Jogyakarta, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Demak, Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Magelang serta Kantor Pengawasan dan Penilaian Bea dan Cukai tipe Madya Pabean Jakarta Bandara Halim Perdana Kusuma serta 9 Kantor Pusat unit eselon 1 di Kementerian Keuangan.
Pengarusutamaan Gender (PUG) adalah strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan perspektif gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangun nasional. Hal ini dilatarbelakangi oleh Instruksi presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang PUG dalam pembangunan nasional serta Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang RPJM Nasional tahun 2015-2019 yang didalamnya terdapat pengarusutamaan gender. Kementerian Keuangan  mempunyai komitmen yang kuat untuk mendorong dan berperan aktif dalam pelaksanaan PUG diantaranya dengan mengadakan Lomba pelaksanaan PUG dalam rangka evaluasi terhadap pengimplementasian PUG. Adapun kriteria penilaian terdiri dari : Pemahaman tentang PUG (bobot 35 %), Kebijakan Responsif Gender (bobot 35 %) serta Prasarana fisik gedung (bobot 30%).
Bertempat di Aula KPKNL Gorontalo, Kepala KPKNL Gorontalo Kurniawan Catur Andrianto mengawali pemaparannya di hadapan Tim Penilai tentang sarana dan prasarana yang dimiliki oleh KPKNL Gorontalo. Sarana dan prasana yang mendukung pengimplementasian PUG yaitu :Nursery Room lengkap dengan keperluan ibu dan bayi serta lemari pendingin untuk penyimpanan ASI, ruang bermain anak, taman bacaan mini ibu dan anak, toilet yang dilengkapi dengan kotak keperluan khusus wanita serta grab bar, toilet pegawai yang terpisah antara pegawai pria dan wanita, tempat parkir khusus wanita dan difabel, jalur khusus difabel, dansmoking area.
Sebagai strategi untuk menyiasati ketatnya persaingan diantara kantor-kantor vertikal pesaing yang sama bagusnya, bahkan kabarnya ada yang memiliki fasilitas area bermain anak yang luas serta memiliki 2 buah nursery room untuk internal maupun eksternal, maka KPKNL Gorontalo harus memiliki diferensiasi dan positioning yang berbeda dari kantor yang lain. Strategi pengimplementasian PUG yang dilakukan yaitu merubah pola perekrutan satpam yang selama ini didominasi oleh kaum pria ditambah dengan merekrut satpam wanita sebagai frontliner, hal ini tentunya berdampak pada kenyamanan terhadap pelayanan kepada stakeholders khususnya tamu wanita yang membawa anak dan menyusui serta membutuhkan hal-hal khusus lainnya sebagai seorang wanita.
Dari segi komposisi SDM yang dimiliki, meski selama ini KPKNL Gorontalo hanya memiliki 2 pegawai wanita ditambah 1 pegawai wanita yang baru bergabung pada bulan Juli, namun semua didorong untuk berani maju dan tampil sebagai narasumber diberbagai kesempatan diantaranya Pegawai atas nama Jenry Jelly S. Pepah yang pernah memberikan materi dalam sosialisasi PUG kepada seluruh pegawai KPKNL Gorontalo serta sharing of knowledge, juga pegawai atas nama Greetje Maritje Irene M. yang meskipun pendiam namun telah beberapa kali menjadi narasumber dan pembicara dalam bimtek maupun sosialisasi terkait pengelolaan BMN kepada satker. Pegawai wanita juga diterjunkan dalam kegiatan-kegiatan tugas lapangan sama halnya dengan pegawai pria.
Selain itu adanya Duta KPKNL yang terdiri dari Pria (sebagai Duta Pengelolaan Aset Negara) dan Wanita (Duta E-auction) yang disamping memiliki tugas dan fungsi dibidang kehumasan untuk memperkenalkan tusi DJKN, juga merupakan ikon dari kesetaraan gender itu sendiri. Apalagi Duta KPKNL Gorontalo yang diwakili oleh “Cak” Surabaya Favorit 2008 dan Puteri Gorontalo tentunya akan mendapat perhatian dan sorotan lebih, baik dari stakeholders, masyarakat luas maupun media sehingga akan menambah efek “Inspiring” kesetaraan gender pada kantor-kantor lain. Hal ini telah terbukti dengan ditirunya konsep frontliner (satpam wanita) ini oleh kantor-kantor kementerian keuangan yang ada di Propinsi Gorontalo.
Di akhir presentasinya, Catur meyakinkan kepada Tim Penilai bahwa KPKNL Gorontalo bukan hanya kantor yang telah mengimplementasikan PUG. Namun lebih dari itu, KPKNL Gorontalo telah berada pada level kantor yang mendorong, mengkampanyekan serta menginspirasi penerapan kesetaraan gender bagi kantor-kantor lainnya. (Foto : Ramang, Teks : HI KPKNL Gorontalo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar