MATODUWOLO TO KPKNL GORONTALO

Jumat, 30 Oktober 2015

DJKN GOES TO CAMPUS DAN LELANG AMAL KPKNL GORONTALO

Gorontalo - Kamis, 22 Oktober 2015 bertempat di Auditorium Universitas Negeri Gorontalo diselenggarakan acara DJKN Goes to Campus dan Lelang Amal KPKNL Gorontalo. Acara yang mengambil tema “Peran Strategis Pengelolaan Kekayaan Negara dalam Perekonomian Indonesia” ini dihadiri oleh 400 undangan yang terdiri Pejabat Instansi Vertikal maupun Pemerintah Daerah di Propinsi Gorontalo serta Dosen dan Mahasiswa dari 6 Universitas yaitu Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Gorontalo, STIA Bina Taruna Gorontalo, Universitas Ichsan, STAIN Sultan Amai Gorontalo dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo.
Acara diawali dengan Laporan Kegiatan oleh Kepala Kanwil DJKN Suluttenggomalut Mahmudsyah. Dalam laporannya Mahmudsyah menyampaikan bahwa kegiatan DJKN Goes to Campus  bertujuan untuk memperkenalkan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara kepada masyarakat khususnya kalangan Civitas Akademika. Dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Syamsu Qamar Badu. Rektor UNG menyampaikan bahwa DJKN Goes to Campus merupakan sarana edukasi bagi Mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai tugas dan fungsi instansi pemerintah khususnya di bidang kekayaan negara. Materi yang disampaikan nantinya dapat dijadikan bahan peneilitian maupun skripsi bagi mahasiswa.
Acarapun berlanjut dengan penandatanganan MoU antara pihak DJKN yang diwakili oleh Kakanwil DJKN Suluttenggomalut Mahmudsyah dan pihak Universitas Negeri Gorontalo yang diwakili oleh Rektor UNG. Adapun isi dari MoU tersebut meliputi pembentukan State Asset and Auction Corner (SAAC) di Universitas Gorontalo yang dimaksudkan sebagai media pembelajaran mahasiswa untuk memperkenalkan tusi DJKN dan meningkatkan kesadaran serta kepedulian tentang Kekayaan Negara dan Lelang kepada masyarakat.
Selain itu KPKNL Gorontalo akan diberikan kesempatan melakukan pengajaran dan pembekalan kepada mahasiswa yang akan melakukan KKS (d.h KKN). Dengan menggandeng mahasiswa yang akan melakukan KKS, akan mempertajam efektifitas sosialisasi kepada masyarakat tentang tusi DJKN khususnya untuk mengenalkan lelang dan memahami animo masyarakat. Penandatangan MoU ini dirangkaikan dengan penyerahan cinderamata oleh kedua belah pihak.
Acara berikutnya adalah penayangan video profil DJKN dan dilanjutkan dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Tim Kantor Pusat DJKN yang terdiri dari Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat DJKN Tavianto Noegroho, Kepala Seksi KND IIB Dit KND Romy Marcandi dan Kepala Seksi BMN IID Dit. BMN Yoni Ardianto. Materi kuliah umum yang disampaikan meliputi struktur organisasi, tugas dan fungsi DJKN, serta penjelasan umum mengenai kekayaan negara yang dimiliki dan dipisahkan. Kuliah umum ditutup dengan tanya jawab. Terlihat antusiasme mahasiswa dalam sesi tanya jawab kali ini.
Selain memperkenalkan tusi DJKN, pada acara DJKN Goes to Campus kali ini dilaksanakan pula Lelang Amal yang selain bertujuan memperkenalkan tata cara pelaksanaan lelang, KPKNL Gorontalo juga mengusung misi Institution Social Responsibility (ISR)  di mana hasil dari lelang tersebut akan disumbangkan kepada lembaga sosial dan pendidikan yang membutuhkan. Adapun barang-barang yang dilelang sebanyak 27 lot antara lain TV LED 32 Inch, Sepeda Gunung, Hardisk Eksternal 1 TB, Jam Tangan, Kamera Saku serta barang-barang lain yang tentunya murah serta menarik. Pelaksanaan simulasi lelang amal yang dipandu oleh Triyanto Kepala Seksi Pelayanan Lelang KPKNL Gorontalo berjalan seru dan menarik. Pada saat barang-barang ditawarkan, peserta dengan semangatnya menawar barang yang diinginkan sehingga terjadi persaingan ketat antara peserta. Semua barang yang ditawarkanpun laku terjual dengan harga yang cukup tinggi.
Selesai acara, dilakukan kunjungan sekaligus peresmian State Asset and Auction Corner (SAAC) oleh Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Tavianto Noegroho didampingi oleh Kepala Kanwil DJKN Suluttenggomalut Mahmudsyah, Kepala KPKNL Gorontalo Kurniawan Catur Andrianto dan Dekan Fakultas Ekonomi UNG.(Penulis/fotografer:Humas KPKNL Gorontalo)

Kamis, 08 Oktober 2015

INOVASI KPKNL GORONTALO DI LOMBA KANTOR PUG

Gorontalo - Rabu 30 September 2015, Tim Penilai Lomba Kantor Pengimplementasian Pengarusutamaan Gender (PUG)  yang terdiri dari Yulfita Raharjo (Pakar Gender), Yurni Satria (Pakar Gender) dan Suroso (Kabag Perencanaan Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan) mendatangi KPKNL Gorontalo yang mewakili DJKN untuk melakukan evaluasi dan penilaian. KPKNL Gorontalo merupakan kantor vertikal terakhir yang dinilai setelah 4 kantor vertikal sebelumnya yang telah dikunjungi yaitu Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Propinsi Jogyakarta, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Demak, Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Magelang serta Kantor Pengawasan dan Penilaian Bea dan Cukai tipe Madya Pabean Jakarta Bandara Halim Perdana Kusuma serta 9 Kantor Pusat unit eselon 1 di Kementerian Keuangan.
Pengarusutamaan Gender (PUG) adalah strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan perspektif gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangun nasional. Hal ini dilatarbelakangi oleh Instruksi presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang PUG dalam pembangunan nasional serta Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang RPJM Nasional tahun 2015-2019 yang didalamnya terdapat pengarusutamaan gender. Kementerian Keuangan  mempunyai komitmen yang kuat untuk mendorong dan berperan aktif dalam pelaksanaan PUG diantaranya dengan mengadakan Lomba pelaksanaan PUG dalam rangka evaluasi terhadap pengimplementasian PUG. Adapun kriteria penilaian terdiri dari : Pemahaman tentang PUG (bobot 35 %), Kebijakan Responsif Gender (bobot 35 %) serta Prasarana fisik gedung (bobot 30%).
Bertempat di Aula KPKNL Gorontalo, Kepala KPKNL Gorontalo Kurniawan Catur Andrianto mengawali pemaparannya di hadapan Tim Penilai tentang sarana dan prasarana yang dimiliki oleh KPKNL Gorontalo. Sarana dan prasana yang mendukung pengimplementasian PUG yaitu :Nursery Room lengkap dengan keperluan ibu dan bayi serta lemari pendingin untuk penyimpanan ASI, ruang bermain anak, taman bacaan mini ibu dan anak, toilet yang dilengkapi dengan kotak keperluan khusus wanita serta grab bar, toilet pegawai yang terpisah antara pegawai pria dan wanita, tempat parkir khusus wanita dan difabel, jalur khusus difabel, dansmoking area.
Sebagai strategi untuk menyiasati ketatnya persaingan diantara kantor-kantor vertikal pesaing yang sama bagusnya, bahkan kabarnya ada yang memiliki fasilitas area bermain anak yang luas serta memiliki 2 buah nursery room untuk internal maupun eksternal, maka KPKNL Gorontalo harus memiliki diferensiasi dan positioning yang berbeda dari kantor yang lain. Strategi pengimplementasian PUG yang dilakukan yaitu merubah pola perekrutan satpam yang selama ini didominasi oleh kaum pria ditambah dengan merekrut satpam wanita sebagai frontliner, hal ini tentunya berdampak pada kenyamanan terhadap pelayanan kepada stakeholders khususnya tamu wanita yang membawa anak dan menyusui serta membutuhkan hal-hal khusus lainnya sebagai seorang wanita.
Dari segi komposisi SDM yang dimiliki, meski selama ini KPKNL Gorontalo hanya memiliki 2 pegawai wanita ditambah 1 pegawai wanita yang baru bergabung pada bulan Juli, namun semua didorong untuk berani maju dan tampil sebagai narasumber diberbagai kesempatan diantaranya Pegawai atas nama Jenry Jelly S. Pepah yang pernah memberikan materi dalam sosialisasi PUG kepada seluruh pegawai KPKNL Gorontalo serta sharing of knowledge, juga pegawai atas nama Greetje Maritje Irene M. yang meskipun pendiam namun telah beberapa kali menjadi narasumber dan pembicara dalam bimtek maupun sosialisasi terkait pengelolaan BMN kepada satker. Pegawai wanita juga diterjunkan dalam kegiatan-kegiatan tugas lapangan sama halnya dengan pegawai pria.
Selain itu adanya Duta KPKNL yang terdiri dari Pria (sebagai Duta Pengelolaan Aset Negara) dan Wanita (Duta E-auction) yang disamping memiliki tugas dan fungsi dibidang kehumasan untuk memperkenalkan tusi DJKN, juga merupakan ikon dari kesetaraan gender itu sendiri. Apalagi Duta KPKNL Gorontalo yang diwakili oleh “Cak” Surabaya Favorit 2008 dan Puteri Gorontalo tentunya akan mendapat perhatian dan sorotan lebih, baik dari stakeholders, masyarakat luas maupun media sehingga akan menambah efek “Inspiring” kesetaraan gender pada kantor-kantor lain. Hal ini telah terbukti dengan ditirunya konsep frontliner (satpam wanita) ini oleh kantor-kantor kementerian keuangan yang ada di Propinsi Gorontalo.
Di akhir presentasinya, Catur meyakinkan kepada Tim Penilai bahwa KPKNL Gorontalo bukan hanya kantor yang telah mengimplementasikan PUG. Namun lebih dari itu, KPKNL Gorontalo telah berada pada level kantor yang mendorong, mengkampanyekan serta menginspirasi penerapan kesetaraan gender bagi kantor-kantor lainnya. (Foto : Ramang, Teks : HI KPKNL Gorontalo)